Taqti‘ al-Mutūn Analysis (A Mixed Method in Hadith Studies)

Penulis

Abstrak

Penelitian hadis berdasarkan personalitas periwayat, dinilai subyektif oleh kesarjanaan barat. Sebaliknya, penilaian hadis berdasarkan akal semata, dianggap lemah oleh kalangan kesarjanaan Islam. Salah satu metode barat, Isnad cum Matn (disingkat ICM), dinilai mendekati kajian ‘ulum al-hadis pun sangat sulit disejajarkan dengan metode muhaddisin, keduanya seakan tidak bisa dipadukan karena perbedaan metodologi dalam penelitian hadis. Namun dalam faktanya, kedua metode ini dapat disatukan untuk saling melengkapi. Metode ICM memiliki kelebihan dari segi penyajian data, akan tetapi metode ini tidak sampai menyentuh kajian ‘adalah di sanad dan syaz di kajian matan hadis. Sebaliknya, metode muhaddisin lebih terfokus dalam kajian sanad dibandingkan kajian matan hadis. Selain itu, penyajian yang ditawarkan dinilai bersifat deskripfif dan naratif. Sementara, penyajian metode ICM lebih mudah difahami, terutama dalam penyajian data dan perbandingan matan hadis. Plus minus dari kedua metode ini disatukan untuk saling melengkapi, sehingga kajian hadis dapat dilakukan dengan cara simple dan accountable. Titik temu antara kedua metode ini dapat dilakukan dengan konstruksi metode baru yang dikenal dengan nama Taqti‘ al-Mutun Analysis (disingkatTMA), penyajian data yang disempurnakan dengan ‘ilm al-jarh wa al-ta‘dil menjadi warna baru dalam kajian hadis Nabi saw.

Unduhan

Diterbitkan

2023-08-20